Langsung ke konten utama

KATA GROK, PEMIKIRAN RUDY TENTANG PEMERINTAHAN PRABOWO


Rudy M. Harahap, sebagai seorang akademisi, pejabat pengawasan, dan penulis yang aktif di platform seperti Birokrat Menulis, telah menyampaikan berbagai pemikiran terkait tata kelola pemerintahan, termasuk dalam konteks pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang baru saja dimulai pada Oktober 2024. Meskipun tidak ada tulisan spesifik dari Rudy yang secara eksplisit menganalisis pemerintahan Prabowo secara menyeluruh hingga April 2025 (berdasarkan informasi yang tersedia), pemikirannya tentang birokrasi, tata kelola, dan pembangunan nasional dapat dikaitkan dengan visi dan langkah awal pemerintahan Prabowo. Berikut adalah uraian pemikiran Rudy M. Harahap yang relevan dengan konteks tersebut:

1. Birokrasi Efektif dan Efisien sebagai Fondasi Pemerintahan

Rudy sering menekankan pentingnya birokrasi yang efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan nasional. Dalam tulisannya pada 22 Oktober 2024 di Birokrat Menulis, ia mengomentari pidato pelantikan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024. Rudy menyoroti optimisme Prabowo dalam membangun pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat, sejalan dengan visinya tentang birokrasi yang responsif. Menurut Rudy, pemerintahan yang sukses, seperti yang diharapkan dari Prabowo, harus didukung oleh sistem birokrasi yang mampu menerjemahkan visi politik menjadi aksi nyata. Ia melihat janji Prabowo untuk "membersihkan pemerintahan" sebagai langkah yang selaras dengan reformasi birokrasi yang ia advokasi.

2. Tata Kelola yang Bersih dan Akuntabel

Rudy memiliki perhatian besar pada tata kelola yang bersih, bebas korupsi, dan akuntabel. Dalam berbagai tulisannya, ia menekankan bahwa pengawasan yang kuat dan penegakan hukum yang konsisten adalah kunci keberhasilan pembangunan. Dalam konteks pemerintahan Prabowo, Rudy kemungkinan mendukung langkah awal seperti Sidang Kabinet Paripurna perdana pada 23 Oktober 2024, di mana Prabowo memerintahkan percepatan program hilirisasi dan Makan Bergizi Gratis sambil menekankan sinergi antar-kementerian. Pemikiran Rudy tentang pentingnya pengendalian dan pengawasan pembangunan (seperti yang ia tulis dalam artikel tentang Polri pada 3 September 2023) dapat dilihat sebagai cerminan harapannya agar pemerintahan Prabowo menerapkan disiplin anggaran dan pengelolaan sumber daya yang transparan.

3. Pembangunan Berbasis Kapasitas Daerah

Rudy sering membahas penguatan kapasitas daerah sebagai elemen penting dalam pembangunan nasional. Dalam artikelnya pada 16 Maret 2024, ia menulis tentang peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai ujung tombak ekonomi desa. Visi Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen dan fokus pada ketahanan pangan (seperti yang disampaikan dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 pada 30 Desember 2024) sejalan dengan pemikiran Rudy. Ia mungkin melihat program seperti Makan Bergizi Gratis dan hilirisasi 26 komoditas sebagai upaya konkret untuk menggerakkan ekonomi daerah, selama didukung oleh tata kelola yang baik di tingkat lokal.

4. Integrasi Teknologi dalam Pemerintahan

Rudy juga dikenal sebagai advokat penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi birokrasi. Dalam tulisannya pada 25 Agustus 2022, ia membahas tantangan belanja barang/jasa dalam negeri dan perlunya sistem yang terdigitalisasi. Dalam konteks pemerintahan Prabowo, yang menargetkan transformasi pendidikan dan kesehatan melalui teknologi (disebutkan dalam Sidang Kabinet 24 Oktober 2024), Rudy kemungkinan mendukung langkah ini. Ia mungkin berpendapat bahwa pemerintahan Prabowo harus mempercepat digitalisasi untuk memastikan implementasi program yang akurat dan terukur, sesuai dengan tesis PhD-nya tentang integrasi sistem manajemen kinerja di sektor publik.

5. Filosofi Kepemimpinan yang Berani dan Visioner

Rudy tampaknya mengapresiasi kepemimpinan yang berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan besar, sebagaimana tercermin dalam komentarnya tentang Prabowo pada Oktober 2024. Ia melihat Prabowo sebagai pemimpin yang optimistis dan tegas, terutama dalam menargetkan hal-hal yang dianggap "tidak mungkin" seperti pertumbuhan ekonomi tinggi dan pemberantasan kemiskinan. Pemikiran ini selaras dengan pernyataan Prabowo dalam pidato pelantikan bahwa "pemimpin yang baik akan mencari jalan agar yang tidak mungkin menjadi mungkin," yang juga dikutip Rudy sebagai inspirasi.

Secara keseluruhan, pemikiran Rudy M. Harahap terkait pemerintahan Presiden Prabowo dapat disimpulkan sebagai dukungan terhadap visi pembangunan yang ambisius, namun dengan catatan bahwa keberhasilannya bergantung pada reformasi birokrasi, tata kelola yang bersih, pemanfaatan teknologi, dan penguatan kapasitas daerah. Rudy tampaknya optimistis dengan langkah awal Prabowo, tetapi juga mengingatkan pentingnya konsistensi dan pengawasan ketat agar janji-janji tersebut tidak hanya menjadi retorika, melainkan terwujud dalam kesejahteraan rakyat. Pemikirannya ini mencerminkan latar belakangnya sebagai akademisi dan praktisi yang memahami kompleksitas sistem publik Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘REM’ DAN ‘GAS’ DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Secara regulasi, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015  ternyata telah mengarahkan perubahan birokrasi kita dari yang dulunya kebanyakan berorientasi pada peraturan ( rules-oriented)  menjadi berorientasi kinerja ( performance-oriented). Dengan kata lain, regulasi kita telah mengarahkan agar kita berubah dari tadinya lebih menekankan pada pengendalian administratif ( administrative control ) menjadi lebih menekankan pada pengendalian hasil ( results control ). Namun, nyatanya, masih banyak yang ragu-ragu dan mempertanyakan apakah kita mesti lebih berorientasi pada peraturan atau lebih berorientasi pada kinerja  (Hartanto, 2018) . Keraguan terkait orientasi tersebut konsisten dengan keluhan beberapa kali Presiden Joko Widodo ketika melihat perilaku birokrasi kita. Ber kal -kali ia telah menyatakan bahwa organisasi sektor publik di Indonesia (baca: instansi pemerintah) kebanyakan menggunakan sumber dayanya ( resources ) ...

Internal Auditor dan Jasa Consulting

Pernyataan berikut sering muncul: “Bahwa BPKP itu fungsinya audit. Audit itu mencocokan apakah sesuatu sesuai dengan suatu standar tertentu. Jadi harus ada standardnya dulu. Kemudian ada pekerjaan atau proses melakukan sesuatu (yang diatur oleh standardnya) terlebih dulu. Baru kemudian bisa di audit. Oleh BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan? Nah kalau BPKP mendampingi … mestinya ya nggak tepat ??? Kapan meng-audit dan assessment-nya? Kalau ada yang menyimpang, yang salah yang menyimpang atau yang mendampingi?” Hal itu tidaklah salah total. Sebab, masyarakat awam selama ini sering menganggap bahwa kegiatan auditor hanyalah membandingkan antara apa yang diimplementasikan di lapangan dengan apa yang seharusnya. Kegiatan audit ini biasanya dikenal sebagai compliance audit yang sebenarnya hanyalah salah satu peran yang dapat diberikan oleh internal auditor sebagai bagian dari jasa assurance. Padahal, sebenarnya banyak kegiatan jasa assurance lainnya yang dapat diberikan auditor. Ar...

KENAPA SPBU PETRONAS GAGAL BERBISNIS DI INDONESIA?

Muncul publikasi di media tentang ditutupnya SPBU Petronas di Indonesia. Akhirnya, perusahaan unggul milik pemerintah Malaysia ini hengkang juga dari Indonesia. Sebenarnya, saya telah lama melihat keanehan SPBU Petronas ini. Setiap saya melewatinya, bisa dibilang hampir-hampir tidak ada pengunjungnya. Keanehan kedua, menurut saya, pemilihan lokasinya yang tidak tepat. Hal ini berbeda sekali dengan SPBU Shell. Walaupun harganya mahal mengikuti harga minyak dunia, SPBU milih Belanda ini masih memiliki pengunjung yang lumayan. Salah satu sebabnya adalah pemilihan lokasi yang tepat. Saya menjadi bertanya, kenapa perusahaan sekaliber Petronas bisa salah menempatkan SPBU-nya di Indonesia. Anehnya, Petronas dengan semangat langsung memasang jumlah pompa yang banyak. Bandingkan dengan SPBU Shell yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan pasar. Saya menduga ada 2 penyebab kesalahan strategi Petronas tersebut. Keduanya terkait perencanaan masuk ke pasar. Dugaan pertama saya, Petronas salah ...