1. Birokrasi Efektif dan Efisien sebagai Fondasi Pemerintahan
Rudy sering menekankan pentingnya birokrasi yang efektif dan efisien dalam mendukung pembangunan nasional. Dalam tulisannya pada 22 Oktober 2024 di Birokrat Menulis, ia mengomentari pidato pelantikan Presiden Prabowo pada 20 Oktober 2024. Rudy menyoroti optimisme Prabowo dalam membangun pemerintahan yang bersih dan pro-rakyat, sejalan dengan visinya tentang birokrasi yang responsif. Menurut Rudy, pemerintahan yang sukses, seperti yang diharapkan dari Prabowo, harus didukung oleh sistem birokrasi yang mampu menerjemahkan visi politik menjadi aksi nyata. Ia melihat janji Prabowo untuk "membersihkan pemerintahan" sebagai langkah yang selaras dengan reformasi birokrasi yang ia advokasi.
2. Tata Kelola yang Bersih dan Akuntabel
Rudy memiliki perhatian besar pada tata kelola yang bersih, bebas korupsi, dan akuntabel. Dalam berbagai tulisannya, ia menekankan bahwa pengawasan yang kuat dan penegakan hukum yang konsisten adalah kunci keberhasilan pembangunan. Dalam konteks pemerintahan Prabowo, Rudy kemungkinan mendukung langkah awal seperti Sidang Kabinet Paripurna perdana pada 23 Oktober 2024, di mana Prabowo memerintahkan percepatan program hilirisasi dan Makan Bergizi Gratis sambil menekankan sinergi antar-kementerian. Pemikiran Rudy tentang pentingnya pengendalian dan pengawasan pembangunan (seperti yang ia tulis dalam artikel tentang Polri pada 3 September 2023) dapat dilihat sebagai cerminan harapannya agar pemerintahan Prabowo menerapkan disiplin anggaran dan pengelolaan sumber daya yang transparan.
3. Pembangunan Berbasis Kapasitas Daerah
Rudy sering membahas penguatan kapasitas daerah sebagai elemen penting dalam pembangunan nasional. Dalam artikelnya pada 16 Maret 2024, ia menulis tentang peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai ujung tombak ekonomi desa. Visi Prabowo untuk pertumbuhan ekonomi 8 persen dan fokus pada ketahanan pangan (seperti yang disampaikan dalam Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 pada 30 Desember 2024) sejalan dengan pemikiran Rudy. Ia mungkin melihat program seperti Makan Bergizi Gratis dan hilirisasi 26 komoditas sebagai upaya konkret untuk menggerakkan ekonomi daerah, selama didukung oleh tata kelola yang baik di tingkat lokal.
4. Integrasi Teknologi dalam Pemerintahan
Rudy juga dikenal sebagai advokat penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi birokrasi. Dalam tulisannya pada 25 Agustus 2022, ia membahas tantangan belanja barang/jasa dalam negeri dan perlunya sistem yang terdigitalisasi. Dalam konteks pemerintahan Prabowo, yang menargetkan transformasi pendidikan dan kesehatan melalui teknologi (disebutkan dalam Sidang Kabinet 24 Oktober 2024), Rudy kemungkinan mendukung langkah ini. Ia mungkin berpendapat bahwa pemerintahan Prabowo harus mempercepat digitalisasi untuk memastikan implementasi program yang akurat dan terukur, sesuai dengan tesis PhD-nya tentang integrasi sistem manajemen kinerja di sektor publik.
5. Filosofi Kepemimpinan yang Berani dan Visioner
Rudy tampaknya mengapresiasi kepemimpinan yang berani mengambil risiko untuk mencapai tujuan besar, sebagaimana tercermin dalam komentarnya tentang Prabowo pada Oktober 2024. Ia melihat Prabowo sebagai pemimpin yang optimistis dan tegas, terutama dalam menargetkan hal-hal yang dianggap "tidak mungkin" seperti pertumbuhan ekonomi tinggi dan pemberantasan kemiskinan. Pemikiran ini selaras dengan pernyataan Prabowo dalam pidato pelantikan bahwa "pemimpin yang baik akan mencari jalan agar yang tidak mungkin menjadi mungkin," yang juga dikutip Rudy sebagai inspirasi.
Secara keseluruhan, pemikiran Rudy M. Harahap terkait pemerintahan Presiden Prabowo dapat disimpulkan sebagai dukungan terhadap visi pembangunan yang ambisius, namun dengan catatan bahwa keberhasilannya bergantung pada reformasi birokrasi, tata kelola yang bersih, pemanfaatan teknologi, dan penguatan kapasitas daerah. Rudy tampaknya optimistis dengan langkah awal Prabowo, tetapi juga mengingatkan pentingnya konsistensi dan pengawasan ketat agar janji-janji tersebut tidak hanya menjadi retorika, melainkan terwujud dalam kesejahteraan rakyat. Pemikirannya ini mencerminkan latar belakangnya sebagai akademisi dan praktisi yang memahami kompleksitas sistem publik Indonesia.
Komentar