Langsung ke konten utama

Publikasi di Internetworking Indonesia Journal (IIJ)

Dear,

Ada sebuah penilitian di tempat saya yang menarik tentang prilaku pengguna layanan WAN instansi pemerintah, dengan studi kasus di BPKP. 

Penelitian ini telah dipublikasikan di  Internetworking Indonesia Journal (IIJ) sebagaimana info berikut bersama tulisan lainnya. Silahkan mengaksesnya, free!

-------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear Colleague,

The Inaugural Issue (Vol.1/No.1) of the Internetworking Indonesia Journal (IIJ) has just been published. You can get free access to the papers (PDF) at the following location:

http://internetworkingindonesia.org/iij-vol1-no1-spring2009.html

Here is the Table of Contents:

The Overhead and Efficiency Analysis on WiMAX's MAC Management Message 
by Ardian Ulvan, Vit Andrlik & Robert Bestak

Loop-back Action Latency Performance of an Industrial Data Communication Protocol on a PLC Ethernet Network 
by Endra Joelianto & Hosana

"Wayang Authoring": A Web-based Authoring Tool to Support Media Literacy for Children
by Wahju Agung Widjajanto, Michael Lund, & Heidi Schelhowe

Studi atas Prilaku Pengguna Layanan Wide Area Network (WAN) BPKP 
by Desi Nelvia & Rudy M. Harahap

Issues in Elliptic Curve Cryptography Implementation 
by Marisa W. Paryasto, Kuspriyanto, Sarwono Sutikno & Arif Sasongko

Hormat kami.

Thomas Hardjono (MIT Kerberos Consortium)
Budi Rahardjo (ITB)
Kuncoro Wastuwibowo (PT Telkom)
----------------------------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘REM’ DAN ‘GAS’ DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Secara regulasi, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015  ternyata telah mengarahkan perubahan birokrasi kita dari yang dulunya kebanyakan berorientasi pada peraturan ( rules-oriented)  menjadi berorientasi kinerja ( performance-oriented). Dengan kata lain, regulasi kita telah mengarahkan agar kita berubah dari tadinya lebih menekankan pada pengendalian administratif ( administrative control ) menjadi lebih menekankan pada pengendalian hasil ( results control ). Namun, nyatanya, masih banyak yang ragu-ragu dan mempertanyakan apakah kita mesti lebih berorientasi pada peraturan atau lebih berorientasi pada kinerja  (Hartanto, 2018) . Keraguan terkait orientasi tersebut konsisten dengan keluhan beberapa kali Presiden Joko Widodo ketika melihat perilaku birokrasi kita. Ber kal -kali ia telah menyatakan bahwa organisasi sektor publik di Indonesia (baca: instansi pemerintah) kebanyakan menggunakan sumber dayanya ( resources ) ...

Internal Auditor dan Jasa Consulting

Pernyataan berikut sering muncul: “Bahwa BPKP itu fungsinya audit. Audit itu mencocokan apakah sesuatu sesuai dengan suatu standar tertentu. Jadi harus ada standardnya dulu. Kemudian ada pekerjaan atau proses melakukan sesuatu (yang diatur oleh standardnya) terlebih dulu. Baru kemudian bisa di audit. Oleh BPKP Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan? Nah kalau BPKP mendampingi … mestinya ya nggak tepat ??? Kapan meng-audit dan assessment-nya? Kalau ada yang menyimpang, yang salah yang menyimpang atau yang mendampingi?” Hal itu tidaklah salah total. Sebab, masyarakat awam selama ini sering menganggap bahwa kegiatan auditor hanyalah membandingkan antara apa yang diimplementasikan di lapangan dengan apa yang seharusnya. Kegiatan audit ini biasanya dikenal sebagai compliance audit yang sebenarnya hanyalah salah satu peran yang dapat diberikan oleh internal auditor sebagai bagian dari jasa assurance. Padahal, sebenarnya banyak kegiatan jasa assurance lainnya yang dapat diberikan auditor. Ar...

KENAPA SPBU PETRONAS GAGAL BERBISNIS DI INDONESIA?

Muncul publikasi di media tentang ditutupnya SPBU Petronas di Indonesia. Akhirnya, perusahaan unggul milik pemerintah Malaysia ini hengkang juga dari Indonesia. Sebenarnya, saya telah lama melihat keanehan SPBU Petronas ini. Setiap saya melewatinya, bisa dibilang hampir-hampir tidak ada pengunjungnya. Keanehan kedua, menurut saya, pemilihan lokasinya yang tidak tepat. Hal ini berbeda sekali dengan SPBU Shell. Walaupun harganya mahal mengikuti harga minyak dunia, SPBU milih Belanda ini masih memiliki pengunjung yang lumayan. Salah satu sebabnya adalah pemilihan lokasi yang tepat. Saya menjadi bertanya, kenapa perusahaan sekaliber Petronas bisa salah menempatkan SPBU-nya di Indonesia. Anehnya, Petronas dengan semangat langsung memasang jumlah pompa yang banyak. Bandingkan dengan SPBU Shell yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan pasar. Saya menduga ada 2 penyebab kesalahan strategi Petronas tersebut. Keduanya terkait perencanaan masuk ke pasar. Dugaan pertama saya, Petronas salah ...