KENAPA DIGUNAKAN UNTUK MENYENANGKAN SPEKULAN ?
Buy back saham oleh BUMN berarti mensubsidi para investor (spekulan). Dengan buy back saham BUMN, maka harga saham tersebut akan bisa bertahan (tidak anjlok). Ini adalah mekanisme supply dan demand, buy back berarti demand meningkat, maka harga naik.
Hasil penjualan saham mereka berupa Rp kemudian ditukar ke mata uang negaranya atau
Seharusnya yang dilakukan oleh pemerintah adalah menurunkan harga BBM untuk rakyat dan industry kecil dan menengah. Dengan BBM yang turun maka beban rakyat akan turun dan mungkin harga-harga barang-barang kebutuhan rakyat turun (atau setidaknya tidak naik). Dengan BBM untuk industry turun maka production cost turun, daya saing meningkat, ekspor naik, devisa negara naik, dan seterusnya.
Dananya dari mana? Subsidi yang besar dalam APBN itu dengan asumsi harga crude oil di atas $120/barrel. Sekarang sudah turun sampai $80-an, lebih dari 20%. Jika anggaran untuk subsidi BBM dalam APBN (dengan asumsi-asumsi semula) dipakai semaksimum mungkin untuk subsidi BBM, maka harag BBM di dalam negeri akan turun 20%.
Ternyata pemerintah punya dana-dana darurat yang akan dipakai untuk beli saham melalui Pusat Investasi Pemerintah DepKeu, termasuk dana untuk infrastruktur sebesar Rp4 trilyun. Mengapa dana-dana tersebut tidak digunakan untuk subsidi BBM sehingga waktu itu tidak perlu menaikkan harga BBM dalam negeri? Mengapa dana BI, pemerintah, BUMN, dibuang sia-sia untuk mensubsidi spekulan? Itukan uang rakyat yang seharusnya dipakai untuk kepentingan rakyat. Harga BBM dalam negeri seharusnya bisa turun dengan 20%.
Komentar