Langsung ke konten utama

Catatan tentang Layanan iPassport

Bulan lalu, saya menyempatkan diri memperpanjang paspor pribadi saya. Sambil iseng-iseng, saya searching internet bagaimana prosedur pengurusan paspor saat ini dan persyaratannya. Saat searching ini, saya lihat web Imigrasi (www.imigrasi.go.id/)‎ telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat. Kita bisa mengecek persyaratan apa yang harus disiapkan. Kemudian, kita bisa melihat lokasi kantor imigrasi.

Yang menarik, kita bisa melakukan registrasi online melalui http://ipass.imigrasi.go.id:8080/. Hanya saja, pihak Imigrasi menyebutnya sebagai pra registrasi, bukan registrasi. Ketika kita melakukan pra registrasi online, kita akan memperoleh konfirmasi tanda sudah melakukan pendaftaran. Lembar konfirmasi ini akan kita peroleh melalui email. Di lembar konfirmasi ini terdapat barcode. Ini merupakan kemajuan penting.

Sayangnya, ketika kita tiba di kantor imigrasi, kita harus mengisi lagi formulir secara manual. Padahal, data yang kita isikan itu juga sama dengan yang kita entri di http://ipass.imigrasi.go.id:8080/. Kita juga harus mengisi secara manual formulir pernyataan bahwa dokumen pendukung kita sah. Padahal, sebenarnya kedua formulir ini bisa dihasilkan dari aplikasi. Mestinya, aplikasi menghasilkan keluaran ini, kita tinggal mencetaknya, dan menandatanganinya.

Kedua, ketika kita mengakses aplikasi melalui http://ipass.imigrasi.go.id:8080/ ternyata aksesnya pun berat. Saya melihat keanehan. Sebab, aplikasinya sebenarnya sederhana. Tidak ada control yang ketat, yang biasanya akan menggunakan resources besar. Aplikasi yang ada ini bisa saya bilang adalah sebenarnya mirip seperti mengirim formulir lewat email.

Ketiga, kelemahan berikutnya dari aplikasi ini adalah ketika kita memasukkan nomor paspor lama, ternyata aplikasi tidak menampilkan identifikasi kita yang lama. Tampaknya, data lama belum dimigrasikan ke aplikasi ipassport ini. Namun, bagusnya, ternyata ketika kita sudah mengentri ke ipassport, data kita tidak dientri ulang oleh petugas Imigrasi. Mereka hanya mengecek apakah ada data kita yang tidak sesuai dengan dokumen aslinya.

Secara ringkas, bisa dibilang telah ada kemajuan berarti dari layanan keimigrasian kita. Pembenahan berkelanjutan akan memastikan peningkatan kualitas di masa datang. Sukses untuk rekan-rekan di Imigrasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN KINERJA: MENGGUNAKAN SISTEM PENGENDALIAN SECARA STRATEGIS SEBAGAI ‘REM’ DAN ‘GAS’ DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Secara regulasi, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 11 Tahun 2015  ternyata telah mengarahkan perubahan birokrasi kita dari yang dulunya kebanyakan berorientasi pada peraturan ( rules-oriented)  menjadi berorientasi kinerja ( performance-oriented). Dengan kata lain, regulasi kita telah mengarahkan agar kita berubah dari tadinya lebih menekankan pada pengendalian administratif ( administrative control ) menjadi lebih menekankan pada pengendalian hasil ( results control ). Namun, nyatanya, masih banyak yang ragu-ragu dan mempertanyakan apakah kita mesti lebih berorientasi pada peraturan atau lebih berorientasi pada kinerja  (Hartanto, 2018) . Keraguan terkait orientasi tersebut konsisten dengan keluhan beberapa kali Presiden Joko Widodo ketika melihat perilaku birokrasi kita. Ber kal -kali ia telah menyatakan bahwa organisasi sektor publik di Indonesia (baca: instansi pemerintah) kebanyakan menggunakan sumber dayanya ( resources ) ...

KENAPA SPBU PETRONAS GAGAL BERBISNIS DI INDONESIA?

Muncul publikasi di media tentang ditutupnya SPBU Petronas di Indonesia. Akhirnya, perusahaan unggul milik pemerintah Malaysia ini hengkang juga dari Indonesia. Sebenarnya, saya telah lama melihat keanehan SPBU Petronas ini. Setiap saya melewatinya, bisa dibilang hampir-hampir tidak ada pengunjungnya. Keanehan kedua, menurut saya, pemilihan lokasinya yang tidak tepat. Hal ini berbeda sekali dengan SPBU Shell. Walaupun harganya mahal mengikuti harga minyak dunia, SPBU milih Belanda ini masih memiliki pengunjung yang lumayan. Salah satu sebabnya adalah pemilihan lokasi yang tepat. Saya menjadi bertanya, kenapa perusahaan sekaliber Petronas bisa salah menempatkan SPBU-nya di Indonesia. Anehnya, Petronas dengan semangat langsung memasang jumlah pompa yang banyak. Bandingkan dengan SPBU Shell yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan pasar. Saya menduga ada 2 penyebab kesalahan strategi Petronas tersebut. Keduanya terkait perencanaan masuk ke pasar. Dugaan pertama saya, Petronas salah ...

INOVASI PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DENGAN QR CODE

Bagi pemerintah daerah, program efisiensi anggaran Presiden Prabowo telah memberikan tekanan yang keras. Mereka harus segera mampu membiayai sendiri pembangunan daerahnya masing-masing.  Jika mereka ingin tetap   bertahan ( sustain ) ke depan, mereka tidak bisa lagi bekerja dengan sistem ataupun kultur lama. Mereka harus segera berubah.  Untuk membiayai sendiri pembangunan daerah, mereka harus melakukan berbagai inovasi yang akan memungkinkan kemandirian fiskal daerah.  Jika hal itu tidak dilakukan, tentu Presiden Prabowo bisa memilih alternatif lain, seperti melakukan penggabungan ( merger ) pemerintah daerah yang tidak mandiri secara fiskal.  Sebab, dengan perubahan yang cepat di tingkat global, tidaklah mungkin jika ke depannya Pemerintah Pusat masih mempertahankan pemerintah daerah yang tidak mampu membiayai gaji dan tunjangan pegawainya secara mandiri. Hal ini sudah begitu membebani anggaran Pemerintah Pusat. Agar bisa bertahan dan mempunyai kemandiria...